Ulu Kasok merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan yang berada di wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Terletak di kawasan perbukitan yang menghadap ke hamparan danau buatan PLTA Koto Panjang, panorama alam Ulu Kasok kerap dijuluki sebagai “Raja Ampat-nya Riau” karena lanskapnya yang terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil di tengah perairan luas.
Secara administratif, objek wisata ini berada di Desa Pulau Godang, Kecamatan XIII Koto Kampar. Lokasinya berada sekitar 85 km dari pusat Kota Pekanbaru, dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam perjalanan darat. Akses menuju lokasi tergolong mudah, dengan kondisi jalan yang cukup baik dan tersedia petunjuk arah yang memadai bagi wisatawan.
Lanskap yang Menyihir Pandangan
Daya tarik utama Ulu Kasok terletak pada pemandangan alamnya yang unik. Dari atas puncak bukit, pengunjung dapat menyaksikan pulau-pulau kecil yang tersebar secara acak di perairan danau, membentuk komposisi visual yang memesona. Warna biru air yang berpadu dengan hijaunya pepohonan memberikan efek menenangkan dan sangat fotogenik, terutama saat matahari terbit atau menjelang senja.
Di musim kemarau, air danau akan surut sedikit, menampakkan kontur pulau-pulau kecil dengan lebih jelas. Sedangkan di musim hujan, kabut tipis kadang menyelimuti kawasan perbukitan, menciptakan suasana yang dramatis dan eksotis.
Aktivitas dan Fasilitas Wisata
Ulu Kasok tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga berbagai aktivitas wisata. Para pengunjung bisa menikmati:
- Pendakian ringan (trekking) menuju puncak bukit dengan jalur yang telah dilengkapi anak tangga dan pegangan tangan.
- Berfoto di spot-spot Instagramable, seperti gardu pandang, ayunan, dan perahu kayu buatan yang dijadikan latar foto.
- Wisata air di sekitar danau, dengan layanan perahu bermotor yang disediakan masyarakat setempat untuk mengelilingi pulau-pulau kecil.
- Camping dan kegiatan alam terbuka, terutama bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana malam yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
Tersedia pula fasilitas dasar seperti area parkir, warung makan, musala, toilet umum, serta kios-kios suvenir yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar.
Peran Masyarakat dan Ekowisata Berbasis Lokal
Salah satu keunikan Ulu Kasok adalah keterlibatan langsung masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pemeliharaan destinasi ini. Sejak awal dibuka secara swadaya pada tahun 2016, masyarakat Desa Pulau Godang bersama kelompok sadar wisata (pokdarwis) berinisiatif mengembangkan Ulu Kasok dengan pendekatan berbasis kearifan lokal dan pelestarian lingkungan.
Konsep ekowisata ini tidak hanya menciptakan peluang ekonomi bagi warga setempat, tetapi juga menjaga agar kawasan wisata tetap alami dan lestari. Sebagian dari hasil retribusi wisata digunakan untuk memperbaiki fasilitas umum dan mendukung kegiatan sosial desa.
Potensi dan Tantangan Pengembangan
Sebagai destinasi wisata yang berkembang pesat, Ulu Kasok menyimpan potensi besar untuk menjadi ikon pariwisata Riau, khususnya Kampar. Letaknya yang strategis di jalur wisata lintas Sumatra Barat-Riau juga membuatnya mudah dijangkau oleh wisatawan dari dua provinsi.
Namun demikian, sejumlah tantangan seperti pengelolaan sampah, kontrol jumlah kunjungan, serta perlunya peningkatan infrastruktur wisata masih menjadi perhatian. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas lokal, dan investor swasta untuk mengembangkan Ulu Kasok secara berkelanjutan tanpa merusak daya tarik utamanya yaitu keaslian alam.
Posisi Strategis dalam Peta Wisata Kampar
Ulu Kasok melengkapi lanskap pariwisata Kampar yang selama ini dikenal dengan warisan budaya dan situs-situs sejarahnya, seperti Candi Muara Takus, rumah adat Lontiok, dan tradisi-adat Andiko. Jika situs-situs tersebut mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Kampar, maka Ulu Kasok menawarkan pengalaman visual dan emosional yang menyatu dengan alam.
Gabungan antara nilai-nilai ekologis, peran aktif masyarakat, dan pesona geografis menjadikan Ulu Kasok lebih dari sekedar tempat wisata, ia adalah simbol dari harmoni antara manusia dan alam, antara pelestarian dan penghidupan, serta antara warisan dan masa depan.